6 Alasan Ftv Tidak Pantas Ditonton
Tahun ini ada banyak film film ciptaan sutradara ataupun anak bangsa negeri ini. Tapi hal tersebut tidak besar lengan berkuasa terhadap kepopuleran film film FTV Indonesia. Pagi , siang , sore hingga malam pun selalu ada saja film FTV. Hal ini akan besar lengan berkuasa terhadap dewasa yang menontonnya. Dari mulai memandang sebagai cerminan hidup , ilham dan gaya hidupnya.
Menurut pandangan saya , jikalau dilihat dari gaya main para aktrisnya sepertinya tidak ada yang menarik. “terus apa yang membuat FTV laris manis?” Nah , menurut saya ada disini letak kepintaran sutradaranya. Para sutradara FTV memakai jasa para artis rupawan dan berkulit mulus serta sudah pprofesiona dalam memerankan karakternya. Hal itulah yang membuat film FTV selalu laris manis di pasar perfilm (upss... Perpenontonan saja mungkin) Indonesia.
Dan untuk kali ini KangArif.site akan membagikan beberapa alasan yang pantas buat kita meninggalkan kebiasaan menonton FTV tersebut.
6 ALASAN FTV TIDAK PANTAS DITONTON
1. Selalu Memberikan Judul Yang Aneh
Hanya beberapa persen dari semua film FTV yang mempunyai judul yang bermutu. Dan sebagian judul lainnya memiliki judul yang absurd hingga yang tidak layak didengar penontonnya , mulai dari “pacarku juragan jengkol” atau yang lebih irasional “ku jual istriku”. Salah satu pertanyaan yang ada dibenak saya untuk hal menyerupai ini ialah “ apakah sutradara kehabisan akalnya untuk membuat sebuah judul filmnya?”
2. Kehidupan Yang Boros
Jika Anda sudah terhipnotis dengan film FTV ini , mungkin kalian akan menganggap bahwa anak orang orang kaya hanya tahu yang namanya pesta ataupun berfoya foya. Hal ini jauh dari kenyataan hidup yang dialami para anak orang kaya di dunia ini. Tidak sedikit anak anak orang kaya mencari biaya hidup mereka dengan keringatnya sendiri.
“Uang Dari Orang Tua Hanyalah Sementara , Cari Sendiri Dan Lihat Buktinya” By Kang Arif
3. Tema-Nya Selalu Tentang Cinta
Tidak heran jikalau film FTV selalu bertema percintaan , dari mulai menggambarkannya kerumitan , dilema dan kesusahan percintaan. Tidak heran juga jikalau FTV dikatakan jualan cinta buat para pemirsanya. Hal lain yang tidak dipikirkan sang pembuat film FTV ini ialah pekerjaan. Kan mencari pekerjaan hampir sama dengan mencari cinta. Tapi ya , mau gimana lagi namnya juga FTV.
4. Lebih Mementingkan Cinta Daripada Wisuda
Kalian para agan dan sista jangan pernah deh sekali kali nonton FTV kalau lagi sedang berjuang mencari atau menggapai kesempurnaan hidup ataupun yang sedang menggapai predikat sebagai wisuda. Satu hal yang dilarang (mungkin juga diharamkan) menonton film FTV ini ialah akan munculnya sifat iri kalian. Coba deh simak kata kata dari seseorang yang sedang berjuang menyelesaikan skripsinya dibawah ini...
“ (Sensor)! Enak Kali Hidup Manusia Ini , Gue Susah Susah Selesaiin Ni Skripsi , Ini Malah Enak-Enaknya Cari Cinta , Cinta Dan Cinta”
5. Orang Kaya Pacaran Atau Nikah Sama Orang Miskin
Tidak sedikit orang yang frustasi (mungkin juga gila , hehe...) jawaban skripsinya yang tidak kunjung beres dan tidak sedikit pula yang gila jawaban cinta yang tidak kunjung datang. Terus setelah itu nonton FTV berjudul “pacarku tukang sayur” yang dimana pacar tukang sayur itu kaya raya , OMG! Kelar dah hidup kalian. Walaupun mampu benar benar saja terjadi , tapi ya ampun.....
6. Akhir Yang Bahagia
Hal yang paling menggambarkan alasan terakhir ini tidak lain ialah “enak sekali hidup orang ini”. Walaupun mereka diawal saling menjelekkan , menghina atau singkatnya bermusuhan pasti diakhir ceritanya akan bahagia menjadi pacar ataupun mengikat tali silaturahmi mereka hingga menjadi pasangan pengantin. Tapi balik lagi ke penutupan yang diatas “namnya juga FTV”
FTV hanyalah rekaan sutradara yang dibuat buat , anggaplah film tersebut hanya sebagai hiburan semata , tidak untuk ditiru , diikutin ataupun dijadikan cerminan hidup kalian. Dan selalu ingat , kubur (kalau mampu hidup2 , he..) kejadian di film FTV yang telah ditonton.
Kalimat terkahir yang ingin diucapkan saya untuk artikel kali ini ialah :
“Hidup Yang Baik , Dengan Memilih Pedoman Hidup Yang Bijak”
Komentar
Posting Komentar